LGBT, True or False?

NGANARASA.COM, Jakarta - Mungkin beberapa dari Anda tidak mengetahui apa itu LGBT atau GLBT. LGBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender". Sejak tahun 1990-an istilah itu mulai digunakan. Saya tidak tahu siapa yang pertama kali memakai akronim ini, tetapi akronim tersebut menunjukan keanekaragaman identitas seksualitas dan gender yang ada. Karenanya, terkadang ada tambahan "Q" yang berarti "queer", yang ditambahkan pada LGBT menjadi LGBTQ atau GLBTQ

LGBT, True or False?

Lalu, apa itu LGBT?

Masyarakat mengenal LGBT ini secara umum dengan istilah "homoseksual" dan "homofil". Walaupun sebenarnya gay dan lesbian berbeda dengan biseksual serta berbeda pula dengan transgender.
"Lesbian" adalah istilah bagi perempuan yang mengarahkan orientasi seksualnya kepada sesama perempuan. Istilah ini juga merujuk kepada perempuan yang mencintai perempuan baik secara fisik, seksual, emosional, atau secara spiritual.
"Gay" adalah sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk merujuk orang homoseksual atau sifat-sifat homoseksual.
"Biseksual" adalah ketertarikan romantis, ketertarikan seksual, atau kebiasaan seksual kepada pria maupun wanita. Istilah ini umumnya digunakan dalam konteks ketertarikan manusia untuk menunjukkan perasaan romantis atau seksual kepada pria maupun wanita sekaligus.
"Transgender" adalah ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelaminnya yang ditentukan. Transgender bukan merupakan orientasi seksual.  

Apa hak LGBT menurut negara?

LGBT ini bergantung pada hukum yang diterapkan di tiap negara. Apa saja? Misalnya seperti pengakuan pemerintah terhadap hubungan sesama jenis, adopsi anak oleh pasangan-pasangan LGBT, hukum anti-diskriminasi, imigrasi, karir militer, dan lain-lain yang tidak terbatas dan mungkin berganti, tergantung dari setiap negara. Untuk negara dengan Homoseksual Legal, mereka memberi para homoseksual hak untuk melakukan pernikahan sesama jenis. Sedangkan untuk negara dengan Homoseksual Ilegal, mereka menjatuhkan hukuman ringan, berat, kurungan penjara seumur hidup, dan bahkan dijatuhi hukuman mati.

Di Indonesia sendiri (kecuali Provinsi Aceh), berdasarkan data yang saya dapatkan di Wikipedia, termasuk dalam negara yang melegalkan homoseksual tetapi tidak memberi pengakuan pada hubungan sesama jenis, pernikahan sesama jenis, adopsi anak dari pasangan sesama jenis dan tidak memberi pernyataan gender (Wikipedia: Rough Guide to South East Asia: Third Edition. Rough Guides Ltd. hlm. 74. ISBN 1843534371).


LGBT

 

Apa yang kaum LGBT rasa?

Diskriminasi, pelecehan, direndahkan, bahkan kekerasan tidak jarang terjadi pada mereka. Majelis Ulama Indonesia memutuskan bahwa kaum transgender harus tetap pada jenis kelamin pada saat mereka dilahirkan. 
"Jika mereka tidak mau menyembuhkan diri secara medis dan agama," kata anggota Majelis, "mereka harus rela untuk menerima nasib mereka untuk ditertawakan dan dilecehkan..." (Wikipedia, AP Exclusive: Obama's transgender ex-nanny outcast).

LGBT dan Media Massa?

UU terhadap Pornografi dan Pornoaksi melarang seperti kutipannya berikut;
"...setiap tulisan atau presentasi audio visual -termasuk lagu, puisi, film, lukisan, dan foto-foto- yang menunjukkan atau menyarankan hubungan seksual antara orang-orang dari jenis kelamin yang sama.
Bagi mereka yang melanggar akan didenda atau dijatuhi hukuman penjara hingga 7 tahun. Tak bisa dipungkiri, banyak yang beranggapan bahwa LGBT merupakan penyakit masyarakat. Media massa sendiri, menurut saya adalah alat untuk membuat penikmat media (dengar, baca, atau lihat) berasumsi atau bahkan persepsi penikmat sesuai yang diharapkan media terkait. Di Indonesia, masyarakat menganggap kaum LGBT adalah menyimpang dari norma. 

LGBT, benar atau salah?

LGBT menurut ..... ? 

Menurut saya...
Lesbian, gay, biseksual, transgender, interseks, dan istilah-istilah lainnya yang mengacu pada penyimpangan gender atau kepribadian, saya akan berada di garis tengah antara pendukung LGBT dan penolak LGBT. Saya tidak mendukung kaum LGBT, tetapi saya tidak menolak keberadaan mereka sebagai kaum LGBT. Sejujurnya, setiap kita pasti dilahirkan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, bukan? Mungkin, kekurangan mereka adalah menjadi salah satu dari LGBT ini! Atau kelebihan?

Menurut Anda...
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju LGBT ini agar diakui atau diberi tempat di masyarakat? Ataukah Anda berpendapat bahwa LGBT harus dimusnahkan dengan memberi mereka efek bathin (mengejek, melakukan diskriminasi, merendahkan, dll) atau bahkan memberi mereka pelajaran secara fisik bahwa mereka itu menyimpang atau salah atau tidak benar? Atau Anda juga ingin seperti saya, berada di garis tengah saja? Atau apa? Biar Anda menjawabnya sendiri... :)



Related Posts

No comments:

Post a Comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *